Selasa, 08 Maret 2016

Bagaimanakah liang sanggama dan Selaput dara (Hymen) itu?

Bagaimanakah liang sanggama dan Selaput dara (Hymen) itu?
Inilah yang bisa membuat kejutan, tetapi anda tak perduli apakah anda aid atua buka, tetap memiliki selaput dara tak lain adalah sebuah bentuuk lingkaran yang terdiri dari jaringan membrane yang melintang pada bagian bawah liang sanggama. Selaput dara bisa dilihat dengan nyata bahkan jelas sekali, dan abalia tak dapat mengenalinya, jangan cemas. Keberadaannya tidak selalu diidentikan dengan kegadisan, ataupun ketiadaanya bukan karena anda telah melakukan hubungan kelamin. Sementara wanita, khususnya mereka yang pernah melahirkan, terlihat rumabi rumbai yang tak teratur pada jaringan membrane yang melintang pada liang senggama tadi. Kerusakan itu terjadi pada hymen, tetapi pada kejadian yang lain boleh jadi hymen rusak pada waktu pertumbuhan.

Dapatkah Hymen merintangi selaput dara?

Sepenjang hymen dapat melentur normal dan menutup sebagian dari liang sanggama, ia akan jarang menggangu hubungan sex sekalipun untuk yang pertama kalinya. Pada saat tertentu dan jarang sekali menutup liang sanggama; peristiwa ini disebut imperforate hymen. Pada keaadaan yang demikian akan terjadi ksulitan bersenggama. Namun hal demikian apabila segala sesuatu berlangsung wajar, baik menstruasi, perkembangan pertumbuhan maupun perhatian dini terhadap perawatan tubuh.
Mengapa liang Sanggama berkembang dan menciut?, hal itu tiada lain oleh adanya pengaruh hormone estrogen. Sejak dari kecil, dinding tipis, serta susunan yang rapuh pada masa muda. Liang sanggama menjadi subur serta liat dan elastic terhadap desakan benda lain, ada yang 3 sampai 4 inci panjang serta cukup lebar dan luas, dapat sesuai untuk tiga sampai empat jari.
Selama berhubungan kelamin liang sanggama bisa menyediakan tempat secukupnya bahakan bisa member kelonggaran sampai 2 inci dan garis tengah 2 inci. Dan pada saat kelahiran, ia dapat mengembang secara melintang 5 inci untuk memberikan jalan bagi si janin.

Mengapa penekanan kearah atap liang senggama menyebabkab ingin kencing?
Karena secara tidak disadari anda telah melakukan penekanan ke atas pundi pundi (kandung kemih), misalkan vagina itu merupakan sebuah bagian tengah sebuah apartemen dalam sebuah bangunan bertingkat tig, dengan pundi pundi yang terpasang di bagian atap, sedangkan poros usus di bagian dasar. Sehingga lantai pundi pundi itu sendiri terletak pada langit langit liang sanggama. Selama jaringan pemisah antara vagina dan pundi pundi hanya terdiri dari lapisan yang tipis saja atau kurang dari satu inci tebalnya, maka setiap penekanan kea rah atap akan di teruskan ke arah [undi pundi sehingga tertekan dan menyebabkan ingin keluar.